Emosional Spiritual yang Sehat | Renungan Harian Kristen
“Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”
Maz 34:18-19
Maz 34:18-19
Tahun 90-an dunia digemparkan oleh sebuah penemuan yang merubah paradigma manusia, yaitu tokoh Daniel Goleman dengan konsep Emotional Intelligent(EQ), yang berkata orang yang memiliki Kecerdasan secara emosional punya peluang keberhasilan jauh lebih besar dari sekedar kecerdasan intelegensi biasa. Pada saat itulah orang disadarkan bahwa emosi manusia merupakan sebuah faktor penting yang selama ini diabaikan.
Bagaimana dengan Alkitab? Ternyata jauh sebelum konsep EQ ditemukan, Allah telah menaruh perhatian tentang aspek ini. Bapa kita telah memperhatikan hidup kita secara utuh. DIA memberi perhatian kepada aspek emosi yang dirasakah oleh manusia. Bahkan ALLAH menjadikan emosi sebagai “jalan menunjukkan kasih dan keintiman-Nya” kepada kita. Alkitab menjelaskan pentingya kita memperhatikan kondisi emosi kita.
Karena tanpa pengenalan dan pengelolaan emosi yang tepat, maka banyak dari kita dapat alami masalah/kegagalan dalam perjalanan iman kita. Beberapa tokoh Alkitab juga tercatat pernah alami kegagalan yang diakibatkan persoalan emosional mereka, antara lain: Musa gagal karena “marah” dan luapkan amarahnya dengan memukul batu. Simson gagal karena tidak mampu mengendalikan emosi “cintanya”. Saul gagal karena tak mampu kendalikan rasa takutnya.·
Baca Juga:
Yeremia berkali-kali menyesali panggilan Tuhan atas dirinya, karena peristiwa yang menguras emosi dirinya. Yudas menjual Yesus karena “kecewa” terhadap pengharapannya dan juga saat ia merasa“gagal” menjadi murid Yesus. Hal ini berarti gangguan emosi dapat berakibat pada gangguan rohani seseorang, demikian juga sebaliknya.
Emosi adalah hal yang netral, respon dan cara mengungkapkannyalah yang sering menjadi sumber permasalahan. Bagaimana mengelola emosi-spiritual dengan sehat? Ada empat langkah praktis untuk kita mulai kelola emosi kita dengan baik: Recognize, kenali, akui setiap perasaan kita secara jujur. Receive by God's Perspective, menerima emosi dalam perspektif Tuhan.
Reconciliate, mengampuni, mendamaikan jika ada perasaaan terluka/tersakiti. Release with Respect, lepaskan/ungkapkan dengan penuh rasa hormat. Bangun keintiman dengan Tuhan, dengan kekuatan Roh-Nya, Anda akan mampu mengendalikan emosi-spiritual Anda. “Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! (Mazmur 34:4).
artikel : Kingsword