Dalam
perjalanan misinya di kota Filipi, Roma, Rasul Paulus dan Silas
dimasukkan ke dalam penjara oleh orang-orang yang tidak suka dengan
mereka. Bahkan sebelumnya Paulus dan Silas dikenakan hukuman dera.
Tetapi hal ini tidak membuat mereka berkecil hati. Mereka tidak kecewa
ataupun putus asa dengan keadaan yang menimpa mereka. Justru iman mereka
semakin dikuatkan melalui keadaan ini. Mereka tahu bahwa segala sesuatu
pasti terjadi seturut dengan kehendak Tuhan.
Masalah
dan pencobaan boleh datang, tetapi sebagai umatNya kita harus belajar
seperti Paulus dan Silas. Dalam keadaan senang ataupun susah, bahkan
dalam keadaan yang paling buruk sekalipun, kita harus tetap dapat
mengucap syukur kepada Tuhan. “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita” Ef 5:20. Jangan mengeluarkan keluhan ataupun sungut-sungut di hadapan Tuhan.
Paulus
dan Silas berdoa dan menaikkan puji-pujian kepada Tuhan. Mereka
bernyanyi dengan semangat dan suara yang keras sehingga orang-orang
lainnya yang berada dalam penjara juga ikut mendengarnya. Paulus dan
Silas benar-benar mengerti bahwa ada kuasa dalam puji-pujian. “Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel”
Maz 22:4. Mereka mengerti bahwa ketika mereka menaikkan puji-pujian,
maka kuasa Allah turun atas mereka. Kuasa Allah tercurah atas mereka dan
terjadilah gempa bumi yang dahsyat, yang mengakibatkan semua
sendi-sendi penjara dan belenggu terlepas.
Pada
saat masalah datang, naikkanlah puji-pujian kepada Allah. Dengan begitu
kita membiarkan kuasaNya bekerja dalam kehidupan kita. Kuasa Allah akan
melepaskan kita dari segala “penjara” yang mengurung kita atau
“belenggu” yang mengikat kita. Penjara / belenggu berbicara mengenai
suatu keadaan / kondisi yang begitu menghalangi kita untuk dapat
bergerak bebas atau melangkah maju. Biarkan kuasa Allah turun untuk
membebaskan hidup kita. Dia sanggup membuka jalan bagi setiap masalah
dan problema kita.
Lewat
kejadian yang dialami Paulus dan Silas itu, mereka dapat memenangkan
kepala penjara dan seisi rumahnya. Tentunya hal ini bukan kebetulan.
Tuhan mengijinkan Paulus dan Silas dipenjara untuk maksud tertentu,
yaitu memenangkan jiwa-jiwa lebih banyak lagi bagi kemuliaan Tuhan.
Setiap
masalah yang kita hadapi selalu membawa kita kepada berkat Tuhan yang
berkelimpahan, jika kita bisa melaluinya. Jangan pernah menyerah pada
saat-saat kesukaran. Terus pandang Yesus, dan naikkan puji-pujian
bagiNya. Jangan melihat keadaan sekeliling yang sepertinya tidak mungkin
ada jalan keluar. Kuasa Allah tiada batasnya, Dia sanggup mengadakan
yang tidak ada menjadi ada. Apa yang tidak mungkin bagi manusia, itu
semuanya menjadi mungkin di hadapan Allah. “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” Luk 1:37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar