Rabu, 25 April 2018

LIDAH SEORANG GURU | Renungan harian Kristen

07.00 0

“Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.”  Yakobus 3: 9-10

Suatu kali ketika sedang menunggu dijamu oleh penatua sebuah gereja usai berkhotbah, saya tidak sengaja menguping sebuah percakapan di antara anak-anak pemudi di gereja tersebut. Seseorang mengungkapkan cita-citanya menikah dengan seorang duda kaya raya, lalu setelah menikah dia berdoa supaya suaminya mati sehingga dia dapat menikah lagi dengan seorang pemuda yang ganteng. Ketika saya menegur, dia menyangkal bahwa perkataan itu hanya candaan. Ia keceplosan, lidah yang tak terkekang selorohnya.


Yakobus memulai ajarannya dalam Yakobus 3:1-10 ini membahas tentang guru, yaitu guru dalam hal etika moral. Seorang guru moral dinilai dari perkataan dan praktik kehidupannya. Ia dapat menyeret murid-muridnya ke dalam kejahatan atau membawa mereka kepada kehidupan yang bijaksana. Guru dalam 'idiom' bahasa jawa adalah 'digugu lan ditiru', yang bisa diterjemahkan sebagai panutan (teladan) yang layak untuk ditiru. 
Sesungguhnya, setiap kita menyandang status sebagai 'guru'. Sebagai orang tua, kita adalah guru bagi anak-anak kita; sebagai bos di perusahaan, kita adalah guru bagi karyawan-karyawan kita; sebagai pemimpin di gereja, kita adalah guru bagi jemaat Tuhan. Sebagai apapun Anda di dunia ini, terlepas profesi fungsional Anda sekarang ini, Anda adalah guru bagi orang lain.
Jadilah pribadi yang bisa 'digugu lan ditiru'. 
Tuhan Yesus berkata, “Jika ya, katakan ya; jika tidak, katakan tidak. Apa yang lebih dari itu berasal dari si jahat” (Matius 5:37). Dalam proses kehidupan ini, hendaklah kita belajar menggunakan lidah kita dengan benar dalam berkata-kata. Dengan lidah, Anda bisa bukan hanya menjatuhkan orang lain, tetapi membunuhnya dengan perlahan-lahan. Jika tidak hati-hati, bahkan orang yang kita sayangi pun bisa tersakiti oleh ucapan kita. 
Bijaklah menggunakan lidah Anda, jangan sembrono dalam berkata-kata, karena iblis akan senantiasa menunggu Anda melakukan kesalahan dalam berkata-kata yang kemudian hal itu akan dipakai sebagai senjatanya untuk menghambat pertumbuhan kehidupan Anda maupun orang lain menjadi tidak maksimal di dalam Dia. Kekang lidah Anda, dan jadilah guru bagi diri Anda sendiri dan juga orang sekitar Anda. Melalui perkataan lidah Anda, akan ada banyak orang yang mendapatkan berkat Tuhan. Yang lemah, letih, lesu akan dikuatkan dan menjadi semangat kembali. 
Questions:
1. Mengapa harus berhati-hati dalam berkata-kata?
2. Apakah diperbolehkan berkata sembrono meskipun sedang bercanda? Mengapa?
Kingdom Values:
Setiap warga Kerajaan Sorga adalah guru bagi dirinya sendiri dan juga orang lain, setiap perkataannya selalu yang membangun.
Perbanyak perbendaharaan kata Anda dengan firman Tuhan, supaya setiap perkataan yang keluar penuh hikmat Tuhan.
Bacaan Setahun:
Kisah Para Rasul 10:1-33, .
Yosua 7-8, 
Ayub 24

Read more...

Selasa, 24 April 2018

MEMAHAMI dan MENGHIDUPI | Renungan Harian Kristen

08.37 0

"Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!" Mazmur 18:3.

Ayat ini sudah tidak asing buat kita, di saat kita terpuruk dan butuh kekuatan, ayat ini slalu muncul untuk menguatkan.. 
Namun benarkah ayat ini jadi KEKUATAN kita dalam KERAGUAN? Atau kita hanya MENDENGAR tapi masih MERAGUKAN kekuatan-Nya??
Sebelum kita cuma hanya MENGUCAPKAN ayat, mari kita PAHAMI sifat-sifat sebuah: 

- GUNUNG BATU, sebuah gunung batu, "solid rock", benar-benar menjadi DASAR yang SOLID dan KUAT. Sebuah gunung akan selalu DI TEMPATNYA, tidak pernah BERANJAK, dan tetap DIAM di sana selama-lamanya. Sama seperti Tuhan kita, Dia yang selalu SETIA menantimu, Dia tidak pernah BERANJAK dari kehidupanmu, dan selalu DIAM dalam kekudusan-Nya, sekalipun kita selalu KEMANA-MANA meninggalkan-Nya..


- KUBU PERTAHANAN. Sebuah TEMPAT untuk BERLINDUNG dan MENAHAN SERANGAN. Saat kita dalam masalah KEMANA kita BERLARI dan BERLINDUNG? Orang penting? Uang kita? Kuat kita? Jadikan Tuhan menjadi TUJUAN PERTAMA mu BERLARI mencari PERLINDUNGAN!
- PERISAI, saat kita memakai PERISAI dimana POSISINYA? Di DEPAN atau di BELAKANG kita?? Tentu di DEPAN donk! Namun seberapa sering KEKUATAN kita yang MAJU di DULUAN, dan akhirnya Tuhan muncul BELAKANGAN?


- TANDUK KESELAMATAN, saat kita dalam KEMENANGAN, siapa yang kita TINGGIKAN?? DIRI kita sendiri? Atau Tuhan? Biarlah setiap KEMENANGAN yang kita ALAMI, kita selalu "MENIUPKAN" tanduk KESELAMATAN kita dengan MEMULIAKAN nama-Nya!
- KOTA BENTENG, sebuah TEMBOK yang KUAT dan tidak dapat DITEMBUS! Saat ini apa yang jadi BENTENG dalam HIDUPMU? Hartamu? Depositomu? Pekerjaanmu? Harga dirimu?? Bukan semua ini yang jadi BENTENGMU, tapi jadikan Dia sebagai KOTA BENTENGMU yang MEMAGARI seluruh ASPEK KEHIDUPANMU! Jangan DIBALIK ya!
Mari saudara jadikan Firman-Nya tidak hanya sebuah KALIMAT yg DIUCAPKAN, tapi sebuah KEBENARAN yang MENGUATKAN dan MENGHIDUPKAN!

Tuhan kita TETAP SAMA, dulu, sekarang dan sampai SELAMA-LAMANYA, kasih setia-Nya akan selalu jadi GUNUNG BATU, KUBU PERTAHANAN, PERISAI, TANDUK KESELAMATAN dan KOTA BENTENGMU selama-lamanya! AMENNNNN!
*Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; 
aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.*
Mazmur 73:28
Read more...