Sabtu, 24 Maret 2018

Arti Hidup Orang Percaya - Kisah Semut dan Lalat

17.37 0



Suatu hari ada beberapa ekor lalat yang nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah tersebut keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat. “Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar,” katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk. 

Setelah beberapa lama diam di rumah tersebut lalat tersebut inginkembali  namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka. Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.

Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Baca juga: Renungan Motivasi

Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, “Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?” “Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita.”

Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, “Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?”
Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, “Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama.” Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada lebih serius, “Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini.”

Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda.

Baca Yeremia 31:17
Read more...

Kamis, 22 Maret 2018

BAGAIMANA KITA MENJALANI HIDUP? | Renungan harian kristen

16.13 0
BAGAIMANA KITA MENJALANI HIDUP?


“Sadarkanlah kami akan singkatnya hidup ini supaya kami menjadi orang yang berbudi. Limpahkanlah kasihMu setiap pagi, agar kami gembira dan menyanyi seumur hidup.”_Mazmur 90:12, 14 (BIS)

Hari-hari ini di zaman now, ada banyak orang mengeluarkan biaya yg sangat besar agar bisa menikmati umur panjang. Mereka berupaya sedemikian rupa agar bisa awet muda dan kuat. Sudah ada penelitian untuk menemukan hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan manusia berumur panjang dan kuat. Namun Firman Tuhan dengan jelas menyatakan betapa singkatnya usia manusia. Ada orang yang bertubuh sehat dan tampak kuat namun tiba-tiba ia meninggal. Sementara ada orang yang tubuhnya lemah dan kurang sehat malah berumur panjang. Kehidupan manusia bukanlah soal berapa lama ia hidup di bumi ini, namun bagaimana ia menjalani kehidupannya di bumi. Dan yang terutama adalah bagaimana menjalani kehidupan yang berkenan dan menyenangkan hati Tuhan.



Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjalani kehidupan kita.

1. Sadar diri.
Hal penting yang tak boleh kita lupakan adalah menyadari bahwa kita hidup di bumi hanya sementara. Saat kita menyadari hal ini, maka kita akan berupaya melakukan hal-hal yang bermanfaat di masa kini dan masa kekekalan. Mari berfokus untuk membangun hubungan dengan Tuhan, karena hubungan kita dengan Tuhan akan berdampak kepada penerimaan diri kita sendiri dan hubungan kita dengan orang lain. Mari mulai mengerjakan hal-hal yang berdampak kepada kekekalan. Mari kita ubah cara kita berpikir dan bertindak. Kita harus menyadari bahwa yang kekal hanyalah Tuhan.

2. Pribadi yang berkarakter.
Memiliki kepribadian yang berkarakter Kerajaan Allah artinya memiliki nilai-nilai Kerajaan Allah yaitu LIGHT (Love, Integrity, Grace, Humility, Truth). Nilai-nilai Kerajaan Allah yang kita hidupi dan jalani akan menerangi orang-orang di sekitar kita. Menghidupi dan menjalani LIGHT berlangsung seumur hidup. Jadi, memiliki kepribadian yang berkarakter Kerajaan Allah merupakan perjalanan seumur hidup.

3. Bersyukur selalu.
 Sepertinya hal ini sudah sering kita dengar, dan seringkali kita sudah merasa melakukannya. Namun apakah kita benar-benar sudah bersyukur selalu? Orang yang bersyukur menyadari siapa dirinya di hadapan Tuhan dan manusia. Orang yang bersyukur berfokus untuk menyenangkan hati Tuhan, bukan manusia. Orang yang bersyukur tidak iri hati dan kecewa melihat orang lain diberkati Tuhan. Orang yang bersyukur tidak memusingkan apa kata orang tentang dirinya, namun memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa kata Tuhan tentang dirinya. Sesungguhnya cara kita hidup di hari ini akan memengaruhi cara hidup kita di masa kekekalan. Bagaimana cara Anda menjalani kehidupan? (DW)

Question:
1. Mengapa kita perlu menjadi pribadi yang sadar diri dan berkarakter Kerajaan Allah?
2. Mengapa kita perlu bersyukur selalu?

Values:
Seorang Warga Kerajaan Allah seharusnya merupakan pribadi yang menjalani hidupnya dalam nilai-nilai Kerajaan Allah.

Bukan soal berapa lama kita hidup di bumi, namun bagaimana cara kita menjalaninya.


Baca juga: 


 
 
 



Read more...

Rabu, 14 Maret 2018

KERENDAHAN HATI

10.53 1

“Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.”   Amsal 22:4

Dalam renungan hari ini, kita akan membahas tentang nilai Kerajaan Allah. Salah satu nilai Kerajaan Allah yang akan kita pelajari adalah kerendahan hati (humility). Kerendahan hati bukan berbicara mengenai pengetahuan tentang kerendahan hati, namun kehidupan yang memiliki sikap hati yang mulia. Dalam bacaan di atas dinyatakan bahwa orang-orang Berea menerima pengajaran dari Paulus dengan terbuka/rendah hati. Mereka menyambut dengan sukacita pemberitaan tentang Yesus. 




Bahkan mereka terus menerus menyelidiki Alkitab untuk mencari kebenaran. Orang-orang Berea ini memiliki antusiasme yang tinggi untuk menggali Alkitab. Mereka tak hanya berespon dan bereaksi benar, mereka juga dengan tekun menyelidiki Firman Tuhan setiap hari. Mereka tak meremehkan Paulus yang mengajar mereka tentang Yesus. Sekalipun dengan rendah hati mereka menerima pengajaran dari Paulus, mereka juga mencari kebenaran dengan sungguh-sungguh. 

Bagaimana dengan kita? Apakah kita selalu mencari pembicara Firman Allah lebih daripada Firman Allah? Bacaan di atas juga menyatakan bahwa sesungguhnya orang yang hidup dalam kerendahan hati serta takut Tuhan akan beroleh '3K', yaitu kekayaan, kehormatan dan kehidupan. Hal 3K ini banyak dikejar oleh orang yang tak takut Tuhan, namun bagi orang yang rendah hati dan takut Tuhan, maka 3K menjadi bonus dari Tuhan. Manakah yang kita cari? Sang Sumber bonus atau bonusnya? Hal 3K memang merupakan daya tarik bagi semua orang. Tak bisa kita pungkiri bahwa 3K bagi warga Kerajaan Allah adalah sarana untuk menjadi saluran berkat. 

Namun bagi orang yang tak takut Tuhan, maka 3K bisa dipakai menjadi daya pikat dan jerat untuk orang-orang yang mau berhubungan dengan mereka. Oleh sebab itu warga Kerajaan Allah yang memiliki kerendahan hati tak akan terkesima dengan 3K. Ternyata kerendahan hati tidak hanya merupakan sikap hati dalam menerima pengajaran tentang kebenaran Firman Allah. Kerendahan hati juga merupakan sikap hati menyambut sang pemberita kebenaran. Bahkan orang yang rendah hati menyadari bahwa dirinya haus dan lapar akan kebenaran, sehingga ia terus menggali kebenaran Firman Allah.

Demikian pula saat orang yang rendah hati menjalani kehidupannya, ia akan fokus mencari Sang Kebenaran dan berusaha melakukan kebenaran dengan hikmat dan kekuatan dari Tuhan. Orang yang rendah hati akan memiliki banyak teman dan disukai teman dan sahabat-sahabatnya. Apakah kita disukai teman-teman dan sahabat-sahabat kita? 

Questions:
1. Apakah kita menyisihkan waktu untuk menyelidiki Firman Tuhan?
2. Apakah kita menyambut pemberitaan Firman Tuhan dengan rendah hati?

Values:
Seorang Warga Kerajaan Allah seharunya merupakan pribadi yang memiliki kerendahan hati.

Kerendahan hati akan membuka pintu-pintu yang pernah tertutup dalam kehidupan kita.

Bacaan Setahun:
Matius 11:20-30,
Imamat 13, 
Amsal 25
Read more...